HANY POV
“Yooni, kau tinggal dimana ? tanyaku
pada yooni
“aku tinggal di daerah dekat sini, kau mau mampir ? tanyanya padaku
“boleh, dengan senang hati.” Kataku
bersemangat
“tapi, rumahku tidaklah sebagus
istana, aku hanya punya rumah sederhana yang cukup ditinggali oleh 4 anggota
keluarga. Aku bukan orang kaya, aku masuk sekolah itu juga karena beasiswa”
kata-katanya membuat hatiku tersentuh
“kau kira aku peduli? Aku tak pernah
memilih teman dari kekayaannya, bawa aku ke rumahmu, aku ingin berkenalan
dengan anggota keluargamu “ pintaku pada yooni
“baiklah” katanya bersemangat
Kami pun menuju rumah yooni dengan
berjalan kaki, karena memang rumahnya tak begitu jauh.
Kami sampai disebuah rumah yang
didepannya dihiasi toko bunga, indah sekali.
“annyeong oppa” sapa yooni pada
seorang namja, aku terkejut melihat namja tampan itu,”apakah ia buta?” pikirku,
matanya bersinar begitu indah. Aku merasakan jantungku berdegup kencang saat
memandangnya
“yooni, kaukah itu ? Tanya namja itu
“ne oppa, aku bersama teman baruku
namanya hany. Dia cantik sekali oppa” katanya memperkenalkan ku
“annyeong, aku kyuhyun” katanya
tanpa menatap mataku, senyumnya mengembang, tampan sekali dia.
“annyeong, aku hany . senang bertemu
denganmu oppa “ kataku
“yooni, ajaklah dia masuk, udara
diluar sangat dingin” perintahnya kepada yooni
“baiklah oppa, saranghae” kata yooni
menarik lenganku mengajakku masuk
“nado saranghae” kata kyuhyun oppa.
Oh my god, suaranya membuatku meleleh.
“yooni, aku ingin bertanya sesuatu,
tapi mian sebelumnya” kataku ragu
“katakanlah” kata yooni penasaraan
“apakah oppamu buta ? “ tanyaku
masih ragu-ragu
“ne, lima tahun lalu karena kecelakaan”
jawabnya, matanya mulai menggambarkan raut sedih
“mian, aku tak bermaksud membuatmu
bersedih” kataku merasa bersalah
“tak apa, duduklah. Aku ingin
mengganti seragamku, kau tunggu disini ya “ katanya kembali ceria
“ne, cepat sedikit” kataku bercanda
Aku keluar dari ruang tamu itu
menuju toko bunga milik yooni, aku mendegar kyuhyun oppa menyanyikan sebuah
lagu, indah sekali, hatiku kembali berdegup kencang, “inikah cinta” pikirku
dalam hati
“lagu yang indah oppa, begitu juga
suaramu “ kataku
“gomawo , hany ?” katanya seakan
ragu ini aku atau bukan
“hany oppa, suaramu begitu indah.
Aku suka” kataku memuji
“aku tak berfikir seperti itu, mana
yooni ? katanya mengalihkan perhatian
“dia sedang mengganti seragam. Hmmm,
kau bisa bermain gitar ? tanyaku ketika melihat gitar disebelahnya
“sedikit” katanya dingin, dia pasti
merendah, tadi mendengar petikan gitarnya terdengar sangat merdu ditelingaku
“kau dingin sekali oppa”kataku
menanggapi cara bicaranya yang dingin
“tentu saja, karena udara disini
begitu dingin” jawabnya, membuatku terkekeh
“kenapa tertawa? Apa wajahku lucu? “
tanyanya sambil mengerutkan dahi
“ siapa bilang ? kau bahkan sangat tampan oppa. Lebih tampan dari namja terpopuler di sekolahku” kataku meyakinkan
“ siapa bilang ? kau bahkan sangat tampan oppa. Lebih tampan dari namja terpopuler di sekolahku” kataku meyakinkan
“hahahhaa, aku tak setampan itu. Walaupun
aku tidak bisa melihat saat ini, tapi setidaknya dulu aku pernah melihat
wajahku di cermin, dan wajahku tak terlalu tampan” katanya merendah lagi, kali
ini disertai senyumnya yang manis
“itu dulu” kataku menirukan gaya
bicaranya . Ia tersenyum dan mulai memetik gitarnya lagi, menyanyikan sebuah
lagu, salah satu dari lagu favoritku. Aku ikut bernyanyi mengiringi suara indah
kyuhyun oppa dan petikan gitarnya yang amat merdu
“daebak! Duet yang bagus, kalian
cocok sekali !” kata yooni mengagetkan kami
“itu menjadi hebat karena suara emas
dari temanmu ini” kata kyu oppa membuatku salah tingkah hatiku semakin berdegup
kecang dan lebih kencang
“bukaan, itu karena oppamu ini”
kataku mengelak
“aku tak peduli karena siapa, yang
aku tahu duet yang tadi benar-benar mengagumkan” kata yooni amat bersemangat
Kami bertiga larut dalam tawa dan
canda, sejak saat itu pula aku mulai dekat dengan kyuhyun oppa, namja yang
mampu membuat hatiku berdegup sangat kencang , cinta pertamaku, cinta ? inikah
cinta?.. aku tak tahu, tapi sejak saat itu aku selalu merindukannya dan selalu
ingin mengunjunginya di rumah yooni.
AUTHOR POV
Pagi hari disekolah, hany sudah tiba
duluan di kelasnya yooni belum datang, hanya ada beberapa porang dikelasnya.
Tiba- tiba siwon datang menghampiri hany.
“mian” kata siwon sambil menyerahkan
sekotak coklat kepada hany
“apa ini ? maafmu sudah expired, tak
mempan lagi” kata hany ketus
“aku tulus, maafkan aku hany,
mianhae” kata siwon dengan ekspresi wajah yang sangat meyakinkan membuat hany
sedikit luluh
“darimana kau tahu namaku ? Tanya
hany masih dengan nada ketusnya
“itu hal yang mudah bagiku, yang tak
mudah adalah mendapatkan maaf darimu” kata siwon lagi
“oke, aku maafkan kali ini, tapi ini
terakhir kalinya aku memaafkanmu CHOI SIWON” kata hany , sambil merebut coklat
itu dari genggaman siwon
“gomawo, kau manis sekali” kata
siwon mulai melancarkan rencananya
“aku tahu tak usah kau katakana lagi
“ kata-kata hany membuat siwon agak mati kutu, tapi tak lama, otaknya berputar
mencari jalan agar rencanyan bisa berjalan dengan sempurna
“aku serius, aku rasa kau adalah
gadis yang baik walaupun sedikit keras kepala. Kau juga tak tergila-gila pada
kami seperti yeoja-yeoja itu, walupun kami tampan dan kaya, tapi kau sungguh
tak bergeming. Yeoja sepertimu lah yang ingin aku jadikan sebagai teman” kata
siwon, membuat detak jangtung hany tak beraturan
“aku mau berteman dengan siapa saja”
kata hany sambil memperbaiki detak jantungnya agar kembali harmonis
“kalau begitu, kita rayakan
pertemanan kita ini, aku jemput kau besok malam jam 8. Kau tidak boleh menolak”
kata siwon sambil beranjak dari tempat duduknya
“hey !! kau !! apa kau tahu rumah….”
“itu hal yang mudah bagiku” belum
selesai hany berbicara siwon sudah memotong perkataan hany dan hilang dari
pandangan
“dasar namja tak tahu diri !!
seenaknya saja dia “ gerutu hany dalam hati
AUTHOR POV
Tinnnn…tinnnnn….
Suara klakson mobil dari luar rumah
hany, “itu pasti siwon “ gerutu hany dalam hati “tak sopan sekali dia memencet
klason keras-keras begitu”
Hany tercengang ketika melihat choi
siwon sangat tampan dengan dadanan
casual seperti itu.
“kenapa kau menatapku seperti itu ?
aku tau aku tampan “ katanya sambil memamerkan senyum manisnya
“kauuuu…. Sudahlah cepat berangkat,
amma ku tak memperbolehkan ku pulang larut malam” kata hany sambil menahan
amarahnya, ingin rasanya ia memukulkan tas yang ada ditangannya ke muka namja tampan dibelahnya ini.
Mobil sport putih elegant milik
siwonpun melaju ditengah ramainya jalan raya , menulusuri setiap likuk jalanan
itu.
“kita mau kemana ?” Tanya hany
membuka pembicaraan
“kau akan tahu nanti, kau tak akan
pernah menyesal berkencan denganku” kata siwon percaya diri
“berkencan ? kau bilang kita
berkencan ? hey, menurutku berkencan hanya untuk orang-orang yang saling
menyukai “ kata hany ketus
“apakah segalanya yang aku miliki
tidak cukup membuatmu menyukaiku ? “ Tanya siwon membuat jantung hany berdebar
kencang
“heh, kau kira aku yeoja macam apa ?
kau kira dengan harta mu kau bisa membuatku tergila-gila padamu seperti
yeoja-yeoja di sekolah ? , kau salah CHOI SIWON” katan hany, nada bicaranya
agak meninggi, antara tak terima disamakan dengan yeoja penggemar siwon dan
menutupi rasa groginya
“mianhae, aku hanya bergurau. Aku tahu kau bukan yeoja seperti itu, maka
dari itu aku mengajakmu untuk kencan” kata siwon kembali memamerkan senyum
manisnya membuat hany tak berkutik.
Mobil mewah ini berhenti disuatu
tempat, disebuah festival, hany takjub dengan indahnya kembang api yang menghiasi
langit malam itu. Hany dan siwon sepertinya tampak menikmati malam itu, mereka
mencoba berbagai wahana yang ada, bermain games, makan ice cream, dan naik
bianglala, melihat indahnya seoul dari ketinggian pada malam hari.
“indahnya kota seoul pada malam hari
“ kata hany takjub
“kau tahu indahnya tak seberapa
ketika aku menatap wajahmu, wajahmu lebih indah KIM HANY, itu membuatku mulai
menyukaimu sejak pertama kita bertemu, seiring waktu aku rasa aku mencintaimu
hany, aku ragu akan hal ini, aku ragu apakah kau mau menerimaku sebagai
namjachingu mu , tapi maukah kau jadi gadisku KIM HANY ?” kata-kata siwon tadi
membuat hany kaku, ia tak tahu harus berkata apa, seakan-akan waktu berhenti berjalan.....
to be continue ^^